Throttle Position Sensor (TPS) Mobil: Fungsi & Cara Kerjanya

23 Juni 20250 VIEWS
Informasi
Throttle Position Sensor (TPS) Mobil: Fungsi & Cara Kerjanya

Dalam konteks kendaraan modern, komponen Throttle Position Sensor atau TPS memiliki tugas fundamental yang sangat penting, yaitu memantau posisi katup gas (throttle) dan mengirimkan sinyal ke ECU (Electronic Control Unit) untuk sistem pengapian di mesin berjalan optimal.

Layaknya elemen lain, TPS menjadi pendukung kendaraan berbahan bakar injeksi di motor dan mobil, sebab fungsinya menentukan seberapa banyak bahan bakar yang perlu disuplai ke ruang mesin.

Ingin tahu cara kerja dan tanda-tanda TPS kendaraan mengalami gangguan? Lihat penjelasan selengkapnya berikut ini!


Baca Juga: Pahami 15+ Macam Sensor pada Mobil dan Fungsinya


Apa Itu Throttle Position Sensor (TPS)?

Throttle Position Sensor (TPS) merupakan jenis sensor elektronik yang berfungsi mendeteksi sudut bukaan throttle (katup gas) di kendaraan. 

Sinyal tersebut nantinya dikirimkan ke perangkat ECU (Electronic Control Unit) yang kemudian berguna untuk memadukan campuran udara dan bahan bakar, waktu pembakaran, serta respons mesin terhadap injakan pedal gas.

Sistem throttle body memiliki TPS untuk saling bersinergi dengan Idle Air Control (IAC) valve, katup throttle, dan sensor lainnya. Letak TPS sendiri bisa dapat Anda temukan di poros throttle body atau kupu-kupu spindle, dekat dengan katup (tutup) gas kendaraan.


Baca Juga: Mengenal Throttle Body: Fungsi, Cara Kerja, dan Perawatan


Fungsi TPS dalam Sistem Injeksi Mobil dan Motor

Salah satu komponen dalam kendaraan injeksi ini memiliki tugas-tugas penting untuk menjalankan perintah pembakaran bahan bakar, supaya kendaraan dapat berjalan secara responsif. Secara garis besar, inilah fungsi throttle position sensor pada mobil dan motor Anda.

Kegunaan TPS untuk Ruang Mesin Motor

Anda mungkin sering bertanya-tanya, mengapa motor Anda terasa sangat hemat bahan bakar namun tetap bisa melaju lincah? TPS hadir untuk memberikan kenyamanan tersebut! Mengutip laman RRI, inilah fungsi TPS untuk motor:

  • Menata campuran udara dan bahan bakar. TPS mendorong ECU dalam menentukan perbandingan bahan bakar dan udara yang ideal. Saat throttle terbuka, sensor memberi tanda agar suplai bahan bakar ditambah. Akselerasi pun semakin bertenaga.
  • Memberikan efisiensi konsumsi bahan bakar. Pada putaran mesin injeksi rendah atau ketika motor melaju tetap, TPS membantu ECU untuk mengontrol campuran bahan bakar supaya lebih irit.
  • Meningkatkan reaksi mesin. TPS menyuplai data real-time yang sangat penting bagi ECU, supaya perubahan bukaan gas bisa segera ditangani dengan sigap. 

Fungsi Komponen Sensor Throttle Pada Mobil

Fungsi elemen ini pada mobil kurang lebih sama dengan sensor kendaraan roda dua, yaitu mendeteksi adanya perubahan pada throttle gas. Untuk lebih jelasnya, mari lihat penjelasan berikut seperti yang dikutip dari laman Auto 2000:

  • Mendeteksi sudut bukaan throttle body. Deteksi ini berguna untuk menentukan sistem kerja mesin. Misalnya, ketika throttle menutup, sistem akan berubah ke mode idle. Jadi, ECU bisa menentukan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan.
  • Mencegah pemborosan. Emisi kendaraan bisa dikurangi dengan TPS. Misalnya, ketika throttle gas terbuka penuh, sensor akan memastikan bahwa mesin tetap menerima "makanannya" sesuai kebutuhan.
  • Mengoreksi perbandingan jumlah udara dan bahan bakar. Saat sudut throttle berubah, sensor dengan cepat akan mengirim sinyal ke ECU untuk menyesuaikan jumlah bahan bakar.
  • Membetulkan lonjakan tenaga mesin. Saat mendeteksi perubahan posisi di throttle gas, sensor dari TPS akan mengirimkan sinyal ke ECU supaya sistem segera memberikan suplai bahan bakar dan udara yang diperlukan.


Cara Kerja Throttle Position Sensor

Throttle Position Sensor (TPS) bekerja berdasarkan prinsip sederhana namun sangat penting dalam sistem elektronik kendaraan.

Saat pengemudi menginjak pedal gas, katup throttle akan terbuka untuk mengatur aliran udara yang masuk ke mesin. Di sinilah peran TPS dimulai! Sensor ini akan mendeteksi sudut bukaan throttle dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.

Tanda tersebut akan cepat dikirim ke ECU. ECU menggunakan data tersebut untuk menghitung jumlah bahan bakar yang tepat, menentukan waktu perapian, dan menyesuaikan rasio udara-bahan bakar demi performa mesin yang bagus.

TPS umumnya bekerja seperti potensiometer yang dapat membagi tegangan listrik. Tegangan listrik yang dihasikan bisa berbeda, tergantung pada posisi throttle. Biasanya antara 0,5 hingga 4,5 volt.

TPS juga terhubung langsung dengan sistem kelistrikan kendaraan, terutama pada kendaraan injeksi dan yang sudah menggunakan sistem drive by wire, di mana pedal gas tidak lagi terhubung secara mekanis ke throttle, tetapi melalui sinyal elektronik.

Pada kendaraan transmisi otomatis (matic), TPS berperan lebih besar lagi. Sensor ini membantu ECU dalam menentukan momen perpindahan gigi secara otomatis berdasarkan posisi gas.

Semakin besar bukaan throttle (misalnya saat ingin menyalip), ECU akan menunda perpindahan gigi agar putaran mesin tetap tinggi dan tenaga maksimal bisa tercapai.

Sebaliknya, saat throttle ditutup, ECU akan memindahkan gigi ke posisi lebih ringan untuk efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara.


Gejala Kerusakan Sensor TPS

Ketika TPS mulai bermasalah, terdapat tanda-tanda penting untuk Anda ketahui dan harus segera ditangani, yaitu:

  • Mesin brebet atau tersendat saat pedal gas diinjak. Pemicunya terletak pada kekeliruan data posisi throttle yang diproses ECU.
  • RPM mesin tidak stabil. Kejadian ini bisa menghampiri bahkan saat kendaraan dalam posisi diam.
  • Respons throttle yang lambat. Kendaraan menjadi sulit untuk berakselerasi dengan mulus.
  • Lampu check engine menyala di dashboard. Beberapa kasus ini akan ditandai sebagai sinyal bahwa sistem mendeteksi persoalan pada sensor.
  • Boros bahan bakar. Sensor yang rusak membuat ECU kehilangan kemampuannya untuk mengatur bahan bakar dan udara secara akurat.

Topik :
Spare Part

Halaman :12