Dalam konteks kendaraan modern, komponen Throttle Position Sensor atau TPS memiliki tugas fundamental yang sangat penting, yaitu memantau posisi katup gas (throttle) dan mengirimkan sinyal ke ECU (Electronic Control Unit) untuk sistem pengapian di mesin berjalan optimal.
Layaknya elemen lain, TPS menjadi pendukung kendaraan berbahan bakar injeksi di motor dan mobil, sebab fungsinya menentukan seberapa banyak bahan bakar yang perlu disuplai ke ruang mesin.
Ingin tahu cara kerja dan tanda-tanda TPS kendaraan mengalami gangguan? Lihat penjelasan selengkapnya berikut ini!
Baca Juga: Pahami 15+ Macam Sensor pada Mobil dan Fungsinya
Throttle Position Sensor (TPS) merupakan jenis sensor elektronik yang berfungsi mendeteksi sudut bukaan throttle (katup gas) di kendaraan.
Sinyal tersebut nantinya dikirimkan ke perangkat ECU (Electronic Control Unit) yang kemudian berguna untuk memadukan campuran udara dan bahan bakar, waktu pembakaran, serta respons mesin terhadap injakan pedal gas.
Sistem throttle body memiliki TPS untuk saling bersinergi dengan Idle Air Control (IAC) valve, katup throttle, dan sensor lainnya. Letak TPS sendiri bisa dapat Anda temukan di poros throttle body atau kupu-kupu spindle, dekat dengan katup (tutup) gas kendaraan.
Baca Juga: Mengenal Throttle Body: Fungsi, Cara Kerja, dan Perawatan
Salah satu komponen dalam kendaraan injeksi ini memiliki tugas-tugas penting untuk menjalankan perintah pembakaran bahan bakar, supaya kendaraan dapat berjalan secara responsif. Secara garis besar, inilah fungsi throttle position sensor pada mobil dan motor Anda.
Anda mungkin sering bertanya-tanya, mengapa motor Anda terasa sangat hemat bahan bakar namun tetap bisa melaju lincah? TPS hadir untuk memberikan kenyamanan tersebut! Mengutip laman RRI, inilah fungsi TPS untuk motor:
Fungsi elemen ini pada mobil kurang lebih sama dengan sensor kendaraan roda dua, yaitu mendeteksi adanya perubahan pada throttle gas. Untuk lebih jelasnya, mari lihat penjelasan berikut seperti yang dikutip dari laman Auto 2000:
Throttle Position Sensor (TPS) bekerja berdasarkan prinsip sederhana namun sangat penting dalam sistem elektronik kendaraan.
Saat pengemudi menginjak pedal gas, katup throttle akan terbuka untuk mengatur aliran udara yang masuk ke mesin. Di sinilah peran TPS dimulai! Sensor ini akan mendeteksi sudut bukaan throttle dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Tanda tersebut akan cepat dikirim ke ECU. ECU menggunakan data tersebut untuk menghitung jumlah bahan bakar yang tepat, menentukan waktu perapian, dan menyesuaikan rasio udara-bahan bakar demi performa mesin yang bagus.
TPS umumnya bekerja seperti potensiometer yang dapat membagi tegangan listrik. Tegangan listrik yang dihasikan bisa berbeda, tergantung pada posisi throttle. Biasanya antara 0,5 hingga 4,5 volt.
TPS juga terhubung langsung dengan sistem kelistrikan kendaraan, terutama pada kendaraan injeksi dan yang sudah menggunakan sistem drive by wire, di mana pedal gas tidak lagi terhubung secara mekanis ke throttle, tetapi melalui sinyal elektronik.
Pada kendaraan transmisi otomatis (matic), TPS berperan lebih besar lagi. Sensor ini membantu ECU dalam menentukan momen perpindahan gigi secara otomatis berdasarkan posisi gas.
Semakin besar bukaan throttle (misalnya saat ingin menyalip), ECU akan menunda perpindahan gigi agar putaran mesin tetap tinggi dan tenaga maksimal bisa tercapai.
Sebaliknya, saat throttle ditutup, ECU akan memindahkan gigi ke posisi lebih ringan untuk efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara.
Ketika TPS mulai bermasalah, terdapat tanda-tanda penting untuk Anda ketahui dan harus segera ditangani, yaitu: