Pernahkah Anda memperhatikan bahwa mobil di Indonesia pakai setir kanan dan berjalan di lajur kiri? Meski terlihat seperti hal teknis semata, posisi setir mobil di sebelah kanan ternyata punya cerita panjang yang terkait erat dengan sejarah, kebijakan nasional, hingga pengaruh global.
Banyak yang bertanya, kenapa Indonesia menggunakan setir kanan, padahal beberapa negara besar seperti Amerika dan Jerman memakai setir kiri.
Pertanyaan ini jadi penting ketika kita menyadari bahwa sistem ini bukan hanya soal kenyamanan berkendara, melainkan bagian dari identitas lalu lintas nasional yang telah dibentuk sejak zaman kolonial.
Meskipun Indonesia dijajah oleh Belanda, yang notabene menggunakan sistem setir kiri dan jalur kanan di negaranya, namun pada kenyataannya sistem berkendara di Indonesia justru berjalan di lajur kiri dan mobil menggunakan setir kanan. Bagaimana bisa? Jawabannya adalah pengaruh Inggris di kawasan Asia Tenggara.
Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan India, yang merupakan jajahan Inggris, sejak awal telah menerapkan sistem mengemudi di sisi kiri jalan dengan setir mobil di sebelah kanan.
Ketika perdagangan regional dan mobilitas antarwilayah berkembang, maka Indonesia juga mengadopsi sistem setir kanan sebagai bagian dari integrasi dengan negara-negara sekitarnya.
Lebih jauh lagi, pengaruh tersebut mulai terasa sejak tahun 1596, ketika pelaut Eropa memperkenalkan kendaraan berkuda yang dikendalikan dari sisi kanan, sebuah kebiasaan yang berasal dari kebutuhan memegang pedang dengan tangan kanan saat berkuda.
Inilah cikal bakal dari konsep setir di sisi kanan yang kemudian berkembang menjadi sistem lalu lintas modern.
Hingga saat ini, Indonesia tetap mempertahankan penggunaan setir kanan dan berkendara di lajur kiri. Alasan utama adalah karena sistem ini sudah terlanjur melekat pada infrastruktur jalan, budaya berkendara, dan kebijakan impor mobil.
Setelah merdeka, Indonesia memang tidak mengadopsi undang-undang yang melarang keberadaan setir kiri, tapi menerapkan peraturan setir kanan sebagai standar nasional.
Mobil di Indonesia pakai setir kanan karena sebagian besar kendaraan yang masuk berasal dari negara-negara seperti Jepang, Thailand, Australia, dan Inggris yang sama-sama menggunakan sistem serupa.
Mengganti sistem nasional menjadi setir kiri dan jalur kanan jelas bukan perkara mudah. Butuh biaya besar, waktu lama, dan penyesuaian besar-besaran terhadap posisi setir mobil, rambu lalu lintas, hingga perilaku pengendara. Karena itu, Indonesia pun tetap mempertahankan sistem setir kanan demi efisiensi dan konsistensi.
Secara global, ada dua jenis sistem berkendara:
Setir sebelah kanan (jalan di lajur kiri):
Setir sebelah kiri (jalan di lajur kanan):
Saat ini, sekitar 35% negara di dunia menggunakan setir kanan, sedangkan sisanya memakai setir kiri. Meskipun minoritas dalam jumlah negara, sistem setir kanan cukup dominan di kawasan Asia dan Oseania.
Posisi setir mobil tidak hanya memengaruhi cara mengemudi, tapi juga menentukan desain kendaraan, sistem kemudi, dan tata letak kontrol mobil. Mobil setir kanan memiliki tantangan dan keuntungan tersendiri, begitu pula sebaliknya dengan mobil setir kiri.
Karena Indonesia memakai setir kanan, maka mobil setir kiri hanya bisa digunakan dalam kondisi khusus, misalnya untuk keperluan kedutaan atau koleksi pribadi dengan izin khusus. Hal ini untuk menjaga keselamatan lalu lintas serta kesesuaian dengan sistem berkendara nasional.
Bagi warga Indonesia yang bepergian ke negara pengguna setir kiri, seperti Amerika atau Jerman, perlu penyesuaian signifikan. Mengemudi mobil setir kiri di jalur kanan memiliki tantangan dalam membaca blind spot, posisi spion, dan arah tikungan.
Sementara itu, industri otomotif nasional hanya memproduksi mobil dengan setir kanan, menyesuaikan dengan peraturan jalan raya. Banyak pabrikan seperti Toyota, Honda, dan Mitsubishi merancang model khusus untuk pasar Indonesia dengan setir mobil di kanan, agar sesuai dengan kebutuhan pengemudi lokal.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda ingin menyetir di luar negeri dengan sistem berbeda:
Kenali posisi setir mobil:
Perhatikan lajur dan aturan lokal:
Manfaatkan mobil sewaan yang sesuai:
Pelajari titik buta dan posisi kaca spion:
Baca Juga:
Setelah memahami sejarah setir kanan di Indonesia, kita jadi tahu bahwa posisi setir dan lajur bukan sekadar teknis, tapi juga berkaitan erat dengan sejarah kolonial, kebijakan nasional, dan pengaruh global.
Indonesia memilih untuk mempertahankan posisi setir di kanan dan berjalan di lajur kiri karena konsistensi dan efisiensi sistem, serta mengikuti standar negara-negara di kawasan Asia.
Agar kendaraan setir kanan Anda tetap prima dan nyaman digunakan, pastikan perawatannya dilakukan dengan suku cadang berkualitas terbaik. Di Astraotoshop, Anda bisa mendapatkan sparepart mobil dan motor original, bergaransi resmi, dan lengkap untuk berbagai merek kendaraan.
Mulai dari kampas rem, filter oli, hingga lampu dan komponen mesin, semua tersedia dalam satu platform terpercaya. Anda juga bisa menikmati layanan voucher Motoquick dan voucher layanan penggantian ban secara gratis!
Untuk konsultasi lebih lanjut, hubungi Kami melalui nomor telepon 1500725 atau via WhatsApp.