Menjadi juara dunia MotoGP bukan hanya soal meraih prestasi melainkan juga keuntungan finansial yang menakjubkan. Hadiah utama yang diberikan penyelenggara bisa membuat kekayaan para rider langsung melejit.
Selain hadiah yang fantastis, perbedaan bonus yang ditawarkan setiap tim membuat rider berlomba-lomba untuk mendapatkan kontrak terbaik. Selain kontrak dan gaji pokok, bonus dari kemenangan serta insentif lainnya berperan besar dalam pendapatan pembalap.
Francesco Bagnaia sang juara dunia MotoGP 2022, mengantongi hadiah utama yang mencapai 1,5 juta euro atau senilai Rp 24, 27 miliar. Selain itu, ia juga menerima bonus kemenangan dari tim Ducati Lenovo dan sponsor.
Total bonus yang diterima seorang rider bisa berbeda tergantung tim nya. Bonus yang diberikan bisa bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti tingkat popularitas pembalap, prestasi balapan, jenis sponsor, dan isi kontrak yang telah disepakati.
Setiap seri balapan MotoGP memiliki pembagian hadiah yang berbeda, termasuk sprint race dan balapan utama. Pemenang MotoGP bisa mendapatkan ribuan hingga ratusan ribu euro setiap kali finis di podium.
Seperti Ducati Francesco Bagnaia mendapatkan keuntungan besar dari setiap kemenangan yang diraih di lintasan. Selain hadiah utama, bonus kemenangan juga bisa mencapai 100 ribu euro atau Rp 1,7 miliar per balapan.
Bonus kemenangan setiap pembalap MotoGP tergantung pada tim yang menaunginya. Seperti Ducati Lenovo yang memberikan bonus tambahan kepada Pecco Bagnaia sebesar 810 ribu euro atau setara Rp 13 miliar. Hadiah menjadi juara ini juga mencakup mobil BMW M3 Competition Touring yang didapatkannya dari memenangkan BMW M Award MotoGP musim 2022.
Selain Bagnaia, Marc Marquez juga menerima bonus dari Repsol Honda sebesar 1,4 juta euro atau senilai Rp 23 miliar. Kebijakan bonus tersebut sangat dipengaruhi oleh prestasi, kontrak sponsor, dan target tim.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2025: Aksi Seru di 22 Grand Prix di 18 Negara
Pertanyaan lain yang juga sering dilontarkan penggemar adalah soal pendapatan atau gaji rider MotoGP. Para pembalap digaji sesuai kontrak yang telah disepakati oleh masing-masing tim yang menaungi mereka. Berikut informasi yang telah dirangkum mengenai gaji tahunan pembalap MotoGP.
Gaji pokok sebagai pembalap tim pabrikan MotoGP sangat bervariasi. Bagi para pembalap pemula (rookie), awal karier di MotoGP biasanya ditandai dengan gaji yang relatif rendah. Nilai gaji mereka berkisar di USD 500 atau sekitar 7,9 miliar.
Seiring bertambahnya pengalaman dan prestasi, nilai kontrak seorang pembalap akan meningkat secara signifikan. Seperti pembalap Ducati Lenovo team Francesco sang peraih titel juara dunia MotoGP, mendapatkan gaji pokok mencapai 7 juta euro atau setara Rp 121 miliar per musim.
Sedangkan pembalap Repsol Honda asal Spanyol Marc Marquez yang memulai perpindahannya ke Ducati digaji sebesar 12 juta euro atau senilai Rp 208 miliar per tahun. Selain itu, Jorge Martin dengan tim Aprilia Racing mendapat 5 sampai 8 juta Euro per musim atau senilai Rp 87 - 139 miliar.
Selain gaji dan hadiah balapan, pembalap MotoGP juga mendapatkan penghasilan dari endorsement dan sponsor. Brand seperti apparel racing, perusahaan teknologi, dan otomotif menjadi sponsor utama bagi pembalap. Rider Italia Valentino Rossi, menjadi salah satu yang mendapatkan pendapatan besar dari sponsor.
Dengan popularitas yang tinggi, para pembalap bisa menghasilkan jutaan euro dari sponsor. Oleh karena itu, kontrak sponsorship menjadi salah satu faktor utama dalam pemasukan rider MotoGP.
Banyak yang bertanya apakah penghasilan dari hadiah balapan lebih besar dibandingkan gaji pembalap? Faktanya, gaji pokok sebagai pembalap tim pabrikan seperti Ducati dan Honda lebih besar dibandingkan dengan hadiah kemenangan dari balapan.
Sprint Race yang diperkenalkan di MotoGP 2023 juga menambah kesempatan bagi pembalap untuk mendapatkan lebih banyak hadiah uang. Dengan semakin ketatnya persaingan, total bonus yang dikumpulkan oleh pembalap tim sekelas pabrikan Ducati dan Repsol Honda terus meningkat.
Baca Juga: 5 Pembalap MotoGP 2024 dengan Gaji Tinggi dan Info Klasemen!
Subjek tentang dana atau penghasilan masih menjadi perbincangan terpopuler di kalangan penggemar MotoGP, apalagi tentang rider dengan penghasilan terbesar. Siapa pembalap tersebut?
Dalam beberapa tahun terakhir, Marc Marquez masih menjadi pembalap dengan bayaran tertinggi MotoGP. Sedangkan Francesco Bagnaia sebagai pembalap Ducati Lenovo Team juga mendapatkan penghasilan besar setelah memenangi gelar juara dunia MotoGP.
Meski ada pembalap dengan kontrak besar, total bonus yang mereka peroleh juga bergantung pada hasil balapan. Beberapa pembalap di tim satelit seperti Pramac Racing memiliki penghasilan lebih kecil tetapi tetap mendapatkan bonus dari sponsor.
Francesco Bagnaia memiliki kontrak bernilai tinggi dengan Ducati. Bagnaia mengantongi gaji pokok dari Ducati berkisar 5 juta euro per musim, belum termasuk bonus dari kemenangan dan sponsor. Sementara itu, Marc Marquez memiliki kontrak yang jauh lebih besar dengan Repsol Honda, dengan nilai sekitar 12 juta euro per musim.
Selain itu, nilai kontrak pembalap ditentukan berdasarkan beberapa faktor utama antara lain prestasi balapan, popularitas dan branding, daya saing motor, hingga sponsor pribadi
Indonesia memiliki basis penggemar MotoGP yang sangat besar. Hal ini menjadikan pasar Asia, khususnya Indonesia, sangat menarik bagi pembalap dan tim. Tak heran jika perusahaan baik lokal maupun internasional tertarik untuk menjadi sponsor.
Dengan begitu, MotoGP di Mandalika memiliki dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi MotoGP secara keseluruhan termasuk pendapatan para pembalap.
Ajang balap internasional ini memiliki banyak sisi menarik untuk dibahas termasuk dari teknikal dan servis, seperti biaya perawatan hingga harga motor yang dipakai untuk rider sekelas Marc Marquez. Lantas berapa harga motor MotoGP?
Motor Yamaha yang pernah dikendarai Valentino Rossi bisa mencapai 3 juta Euro atau dalam rupiah sekitar Rp 52 miliar. Sedangkan motor Honda yang ditunggangi Marc Marquez satu unitnya mencapai Rp 47,8 miliar.
Merek Ducati bisa mencapai 3 juta Euro atau setara Rp 51 miliar. Teknologi canggih, material berkualitas tinggi, serta komponen eksklusif menjadi faktor mengapa harga motor MotoGP bisa mencapai harga yang fantastis.
Ban motor MotoGP juga dibuat khusus oleh produsen ban seperti Michelin. Harga satu set ban diperkirakan mencapai 4 ribu euro atau senilai Rp 64 juta. Ban yang digunakan juga bukan ban biasa, melainkan ban yang memiliki tingkat cengkraman sangat tinggi.
Selain itu, pembalap MotoGP bisa mengganti ban beberapa kali dalam satu sesi latihan, kualifikasi, dan balapan, tergantung pada kondisi cuaca dan lintasan. Misalnya saja dalam satu musim, seorang pembalap bisa menghabiskan puluhan hingga ratusan set ban.
Sebagai motor yang dipakai untuk ajang balap, pastinya biaya perawatan teknis untuk motor MotoGP mengeluarkan biaya yang sangat besar. Servis dan perawatan teknis untuk motor MotoGP sangat kompleks dan membutuhkan tim teknisi yang ahli.
Biaya yang dikeluarkan tim untuk satu musim balap bisa mencapai puluhan juta dolar AS, termasuk biaya perawatan motor, gaji pembalap dan kru, serta biaya logistik. Ongkos yang dikeluarkan untuk perbaikan motor yang terjatuh keras bisa mencapai seratus ribu euro atau Rp 1,5 miliar.
MotoGP menjadi salah satu ajang balap paling bergengsi di dunia. Tak heran jika penyuka otomotif dan penggemar balap menginginkan banyak pengetahuan soal topik hadiah juara satu, hingga bagaimana merawat motor supaya bisa seperti Francesco Bagnaia.
Hal tersebut bisa terwujud dengan suku cadang dan aksesori berkualitas tinggi dari Astra Otoshop. Anda bisa merasakan sensasi berkendara layaknya pembalap profesional. Kami menyediakan berbagai produk yang dirancang untuk meningkatkan performa, keamanan, dan gaya motormu.
Untuk melakukan konsultasi lebih lanjut, hubungi kami melalui nomor telepon 1500015 ataupun nomor WhatsApp ini +62 813-8000-1067.